Minggu, 13 Januari 2013

Mengapa Banyak Tulisan yang Tak Selesai?


Saya yakin, diantara para pembaca, pasti banyak yang suka dengan menulis. Menulis merupakan suatu karya sastra yang menyiratkan sebuah seni bahasa di dalam setiap kalimatnya. Untaian-untaian kalimat tersebut terasa begitu menyejukkan jiwa saat sang penulis dapat memilah dan memilih kalimat yang tepat untuk tulisannya. Dewasa ini, semakin banyak saja kita jumpai anak-anak muda dan dewasa yang menekankan jari-jarinya pada papan keyboard laptop atau komputer di rumah hanya untuk menulis sebuah artikel, cerpen, puisi, atau bahkan novel. Dan tak sedikit dari mereka yang menulis sebuah pengalaman hidup dalam secarik kertas di buku diarynya Namun sahabat, perlu kita tahu bahwa ternyata ada sebuah hal yang lebih sulit daripada menulis, yaitu menyelesaikan sebuah tulisan.

Banyak diantara para penulis—terutama yang pemula dan new freelancer—yang kesulitan untuk menyelesaikan tulisannya. Loh kok bisa?

Hal itu disebabkan karena mereka hanya menulis menggunakan emosi sesaat. Hanya bermodal unek-unek semata. Mereka bahkan belum mengonsep bagaimana kerangka tulisan yang akan mereka tulis. Mereka lebih memikirkan alur tanpa mencatatnya, tak memperhatikan judulnya, dan sering menunda-nunda waktu untuk menyelesaikan tulisannya. Wah kalau begini jadinya, bisa-bisa nggak bakal ada dong generasi penulis muda yang memiliki semangat memabara layaknya Pramudya Noor atau Putu Wijaya?
Oleh sebab itu, di sini saya mencoba untuk memecahkan masalah yang sangat-sangat umum dialami oleh para penulis muda. Semoga saja tips ini dapat membantu mereka untuk menyelesaikan tulisannya sehingga mereka bisa memberikan karya-karyanya yang bermanfaat bagi orang lain. Cekidot ya!
1.        Jika kamu ingin menulis sebuah cerpen, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencatat idemu. Entah dalam selembar kertas atau new document di laptop itu terserah. Yang penting, ingat, catat dan mantapkan idemu. Jika kamu ingin menulis sebuah novel lakukan hal yang sama pula.
2.        Setelah itu, buatlah kerangka karangan untuk cerpen atu novel yang akan kamu tulis. Buat kamu yang ingin menulis novel, tentukan dulu kamu akan menulis berapa chapter atau bagian. Sinambungkan dengan idemu dan buatlah kerangka karangan pada setiap chapter atau bagian di novelmu. Dan untuk kamu yang pengen nulis cerpem, nggak perlu sih bikin per chapter. Tapi, cukup bikin kerangka karangan biar kamu nggak kesulitan dalam mengeksplorasi alur cerita kamu.
3.        Kamu harus membuat target waktu penyelesaian agar kamu tidak merasa terbebani dan semangat menulis.
4.        Kamu harus tentukan karakteristik tokoh dan deskripsi fisik agar pembaca dapat mendekripsikan tokoh tersebut dalam imajinasinya.
Yups, selesai sudah tips untuk para penulis pemula. Selamat berkaya dan tetaplah semangat untuk menulis!!


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar