Asbabul Nuzul Al – Faatihah
Surat
Al – Fatatihah merupakan surat pertama dalam al – qur’an yang diturunkan oleh
Allah di Mekkah sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Namun ada pendapat
lain yang mengatakan bahwa surat ini diturunkan di Madinah seperti yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abisaibah dan Attabarani dari Mujahid dan Abu Hurairah.
Bunyi hadistnya adalah; menangislah iblis ketika diturunkannya Al – Faatihah di
Madinah. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa surat Al – Faatihah
diturunkan dua kali di Mekkah dan di Madinah.
Al
– Faatihah yang artinya pembukaan disebut Ummul Qur’an atau Ummul Kitab yang
bermakna induk dari isi al - qur’an atau intisari dari al – qur’an. Tema besar
keimanan, ibadah, berita baik, berita buruk, balasan untuk orang – orang mukmin
dan kafir, serta kisah orang – orang yang taat kepada Allah juga kisah orang –
orang yang ingkar semua terangkum dalam surat al – faatihah. Menurut Al –
Qurtubi, al – faatihah memiliki 12 nama. Selain sebagai Ummul Qur’an, surat
tersebut memiliki nama lain seperti al – matsani yang artinya al – faatihah dibaca
terus berulang – ulang. Nama lainnya juga Assyifa yang artinya penyembuh.
Al
– faatihah merupakan rukun shalat. Tidak sah shalatnya jika tidak membaca al –
faatihah sebagai sabda Rasulullah; tidak ada shalat bagi orang yang tidak
membaca Fatihatul Kitab (al – faatihah) yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Karenanya, al – faatihah juga mempunyai nama lain yakni as – shalah. Setelah
shalat fardhu kita disunnahkan membaca al – faatihah. Dari hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Said Ibnu Rafi Mualah; rasul pernah mengatakan kepada ku,
“maukah kau ku ajari sebuah surat agung dalam al – qur’an sebelum kamu keluar
dari masjid nanti?” Kemudian rasul berjalan keluar sambil menggandeng tangan
ku. Tatkala ketika kami sudah hampir keluar, aku berkata, “wahai Rasulullah,
anda telah bersabda akan mengajari ku sebuah surat agung dalam al – qur’an”.
Maka beliau bersabda, “surat itu adalah alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Itulah
asabulmatsani, serat al – qur’an al – kazim yang dikaruniakan kepada ku”.
Beberapa
ulama berpendapat apakah bacaan basmalah, bismillahirrahmanirrahim merupakan
bagian dari al – qur’an? Basmalah menurut Imam Hanafi dan Imam Malik bukan
termasuk bagian dari surat al – faatihah. Namun menurut Imam Hanafi basmalah
tetap dibaca dalam shalat sebelum membaca surat al – faatihah, tapi dengan
suara tidak nyaring. Berbeda dengan Imam Malik yang tidak membacanya sama
sekali. Sedangkan menurut Imam Hambali, basmalah merupakan bagian dari surat al
– faatihah namun dalam shalat berjamaah imam tidak perlu membaca dengan
nyaring, sama pendapatnya dengan Imam Hanafi. Imam Safi’i sama pendapatnya
dengan Imam Hambali. Basmalah merupakan bagian dari surat al – faatihah menurut
hadist yang diriwayatkan Bukhari dengan menghitung jumlah surat al – faatihah 7
ayat dan menghitung basmalah 1 ayat daripadanya. Namun pendapat para ulama
mashab ini tidak perlu dipertentangkan karena mereka berpendapat sesuai
dalilnya dan memilih satu dari pendapat – pendapat tersebut tidak berarti kita
sesat. Insya Allah.
Fadhilah Al – Faatihah
Berbagai
fadhilah dan keutamaan membaca al – faatihah begitu banyak diulas dalam hadist
meskipun menurut para ahli hadist sebagian besar termasuk dalam kategori hadist
dhaif atau hadist lemah. Sebagian lagi malah termasuk hadist maudu’ atau palsu.
Dari
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda;
pada malam isra’ aku berhenti di bawah arsy. Aku menengadah dan di atas ku
terdapat dua papan yang terbuat dari mutiara dan yakud. Pada papan satu
tertulis al – faatihah dan papan satu lagi tertulis seluruh al – qur’an. Aku
berkata, “Tuhan ku muliakanlah umat ku dengan dua papan ini”. Tuhan yang Maha
Tinggi berfirman, “aku sudah memuliakan kamu dan umat mu dengan keduanya”. Aku
berkata, “apa pahala yang membaca al – faatihah?”. Allah swt berfirman,
“barangsiapa membaca al – faatihah satu kali, maka aku haramkan baginya 7 pintu
jahannam.” Aku berkata, “Tuhan ku, apa pahala bagi orang yang membaca al –
qur’an satu kali?”. Allah berfirman, “ya Muhammad, untuk satu huruf aku berikan
padanya satu pohon di surga.”
Surat
al – faatihah juga bisa dijadikan obat untuk ruqiyah sebagaimana hadist yang
diriwayatkan oleh Jabir bin Abdilah; rasulullah bersabda, “al – faatihah itu
obat dari segala penyakit kecuali kematian”. Beberapa sahabat membacakan al –
faatihah pada orang gila dan orang yang terkena sengatan ular dan rasulullah
tidak melarangnya. Para sahabat juga menceritakan pengalaman – pengalaman
mereka mengobati orang sakit dengan membacakan al – faatihah kemudian
rasulullah berkata, “tidak ada jampi – jampi yang syariat kecuali al –
faatihah”.
Tafsir Al – faatihah
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Ayat ini dibaca ketika akan memulai suatu pekerjaan. Dalam suatu hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah, Abu Hurairah berkata; Rasulullah bersabda;
setiap sesuatu yang tidak diawali dengan basmalah, ia akan terputus. Terputus
yang dimaksud disini, Allah mencabut kebaikan dan keberkahannya.
Alhamdulillahirabbil’aalamiin.
Puja dan puji hanya milik Allah swt. Allah-lah yang menjadi sumber segala penciptaan
dan keberkahan di dunia ini. Kata ‘Rabb’ bukan hanya menguasai, namun juga
mengatur dan menumbuhkan. Lihatlah, setiap wujud alam merupakan kekuasan Allah
seperti yang dikatakan di surat Al – Anbiyaa ayat 33; dan Dialah yang telah
menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing – masing dari keduanya
itu beredar di dalam garis edarnya. Allah mengatur setiap peredaran benda luar
angkasa. Allah juga yang menciptakan milyaran galaksi yang berada di luar
angkasa. Allah membuatnya dengan perhitungan cermat setiap garis orbit sehingga
benda langit tetap mempertahankan gayanya sendiri tanpa terpengaruh gaya
gravitasi di sekelilingnya.
Tak
cukup sampai disitu, Allah juga yang menciptakan gunung seperti yang dikatakan
pada suratAn – Naba ayat 7; bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai
hamparan dan gunung – gunung sebagai pasak?. Dalam penelitian ekologi, gunung
muncul karena adanya lempengan – lempengan bumi yang saling menekan dan
mendekat seolah – olah saling mengikat. Munculnya pegunungan ternyata bertujuan
untuk menekan aktivitas magma di perut bumi sehingga tidak muncul ke permukaan
dan menghancurkan kerak bumi. Inilah yang disebut pasak yang berfungsi untuk
mengikat bumi dari pengaruh magma.
Fenomena
alam lainnya bisa kita lihat dalam surat ar – rahman ayat 19 – 20. Bagaimana
Allah mempertemukan air laut namun tidak bercampur. Inilah yang dinamakan
peristiwa tegangan permukaan yang terjadi di Laut Tengah di Samudra Atlantik,
Laut Merah, dan Samudra Hindia. Inilah beberapa keteraturan alam yang telah
ditetapkan Allah. Bahkan dalam diri kita sendiri, Allah juga mengganti
triliunan sel ketika kita kehilangan 300 sel dalam 60 detik. Allah juga
menciptakan sekresi lendir di hidung kita untuk menyaring mikroba – mikroba
yang ikut terhirup ketika kita bernafas. Rambut halus yang berada di dalam
hidung kita juga ikut menyaring mikroba yang biasany menyebabkan efek batuk dan
bersin. Mikroba yang masuk ke makanan akan bertempur dengan asam lambung. Jika
berhasil lolos akan dimusnahkan oleh enzim pencernaan di usus. Semua yang
mengatur hal tersebut hanyalah Allah. Inilah wujud kasih sayang Allah terhadap
makhlukNya.
Arrahmaanirrahiim.
Artinya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ar – Rahman adalah sifat Allah
yang dicurahkan untuk semua hambaNya. Sedangkan Ar – Rahim hanya curahan kasih
sayang Allah yang diberikan kepada orang – orang mukmin.
Maalikiyawmiddiin,
Allah yang menguasai hari pembalasan. Ayat ini menegaskan keimanan kita pada
Hari Akhir. Setiap amal perbuatan kita akan diperhitungkan pada Yaumul Hisab.
Pada hari itu, orang – orang mukmin akan dipisah dengan orang – orang kafir.
Iyyakana’buduwaiyyakanasta’iin,
hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan. Agama Islam dibagun diatas pondasi tauhid sehingga umat islam
mampu bertahan pada pertentangan dan penyiksaan orang kafir. Dengan keyakinan
tauhid inilah umat islam menghancurkan orang – orang kafir meski dalam jumlah
yang sedikit. Sebagaimana janji Allah, kebenaran akan tegak dan kebatilan akan
hancur yang tercantum dalam surat Al – Isra’ ayat 81; dan katakanlah: yang
benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu
adalah sesuatu yang pasti lenyap. Berkat Allah, pengikut agama yang tauhid ini
yang semulanya sedikit kini bertambah banyak bahkan hingga ke seluruh dunia.
Pemeluk agama islam yang diperkirakan berjumlah 1,6 miliyar akan bertambah
menjadi 2,2 miliyar di tahun 2030 dan mampu menyalip pengikut agama kristiani
yang kini diperkirakan mencapai 2,1 miliyar.
Menurut
sebuah lembaga yang bermarkas di Amerika Serikat, pertumbuhan agama islam dua
kali lebih pesat ketimbang agama lain dengan pertumbuhan sekitar 35% atau rata
– rata 1,5%. Sedangkan agama lain hanya 0,7%.
Ihdinasshirathalmustaqiim,
tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan yang lurus adalah jalan kebenaran yang
diterangkan pada ayat selanjutnya. Shiraathalladziina an’amta’alayhim, yaitu
jalan orang – orang yang telah dilimpahi nikmat. Mereka seperti dijelaskan di
surat an – nisa ayat 69 -70. Mereka yang dianugerahkan nikmat oleh Allah adalah
para nabi, orang – orang siddiq, benar, orang yang mati syahid, dan orang –
orang yang saleh. Merekalah yang sesungguhnya hidupnya paling nikmat yang
dipenuhi karunia Allah. Kenikmatan bukan karen harta dan tahta tapi kenikmatan
memperoleh hidayah Allah dan istiqamah di jalan-Nya.
Saat
membaca al – faatihah kita dilindungi. Didekatkan pada hal – hal benar dan
dijauhi dari jalan – alan yang sesat. Ghayrilmaghdhubi’alayhim wa laddhalliin,
orang yang dimurkai Allah menurut para ahli tafsir seperti dalam tafsir Ibnu
Katsir yakni mereka yang memiliki ilmu tapi tidak mengamalkannya. Seperti dalam
suatu kisah Kaum Yahudi, mereka mengatahui bahwa akan ada nabi terakhir yakni
Muhammad yang sudah tertulis dalam Kitab Taurat. Namun mereka mengingkarinya.
Ta’ab bin Assad, pemimpin Bani Quraiza pernah berkata saat dikepung oleh
pasukan islam karena melanggar Piagam Madinah, “Demi Allah sungguh telah jelas
bagi kalian semua bahwa Dia adalah rasul yang diutus dan Dia-lah yang
sesungguhnya kalian jumpai dalam kitab kalian.” Namun orang – orang Yahudi
tetap tak mau beriman, bahkan mereka berkhianat. Kelicikan Bangsa Yahudi bisa
kita lihat pada Bangsa Israel saat ini. Mereka menindas dan menjajah Palestina.
Mereka berambisi menguasai dunia dengan segala cara. Allah sudah menegaskan
dalam firmanNya surat Al – Isra’ ayat 4; “Dan Kami tetapkan kepada Bani Israil
dalam kitab itu, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali dan kamu
pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Karena itulah
mereka digolongkan ke dalam bangsa yang murka oleh Allah. Semoga kita bukan
termasuk ke dalam kaum yang memiliki sifat – sifat seperti orang yahudi dan
kita senantiasa membaca Al – Faatihah agar tidak masuk ke dalam golongan orang
– orang yang tersesat.
source: khazanah trans7 (selasa, 23 april 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar