Berita
meninggalnya publik figur atau orang - orang di sekitar kita menjadikan kita sadar bahwa tidak ada satu manusia pun
yang bisa menolak kematian. Hal tersebut dikuatkan dengan turunnya surat Al – Anbiya ayat 35. Yang harus dipikirkan sebelum ajal menjemput kita adalah
sudahkah kita menambah amalan untuk pahala kita nanti ??
Suatu
ketika Rasulullah saw mengingatkan lima perkara ghaib kepada para sahabat –
sahabatnya, yaitu:
1. Kiamat,
2. Hujan,
3. Apa
yang terjadi di dalam rahim,
4. Apa
yang terjadi esok hari, dan
5. Kematian.
Kematian
merupakan perkara yg tidak seorangpun tahu. Tapi ajal pasti datang dan tidak
ada manusia yang bisa menyangkalnya. Setelah mati, manusia akan bertemu dengan
alam lain yang disebut dengan alam barzah.
Alam
barzah adalah alam kubur yang membatasi antara dunia dan akhirat. Alam barzah
menjadi tempat persinggahan antara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada
hari kiamat. Dalam harfiyah, barzah
adalah jarak waktu atau penghalang. Pada alam barzah ini sang mayat akan
bertemu dengan Malaikat Munkar dan Nakir. Sebagian ulama mengatakan kalau
seorang mukmin maka akan bertemu dengan Malaikat Mubasyar dan Basyir. Saat di
alam barzah manusia telah mengetahui nasibnya di hari akhir, apakah dia masuk
surga atau neraka. Jika ia seorang mukmin mak pintu Surga sudah dibuka, sudah
dirasakanyan hawa surga tiap pagi dan sore. Begitupun dengan orang kafir,
mereka yang ingkar terhadap Allah akan dibukakan pintu neraka untuknya dan
dirasakannya panas neraka tiap pagi dan sore.
Dalam
sebuah hadist panjang yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Albara bin Azik
dikatakan bahwa seorang mukmin disambut ceria oleh malaikat dengn dibawakan
kain kafan dari surga. Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk di atas
kepalanya dan memerintahkan agar ruh baik keluar dari jasadnya lalu disambut
oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga kemudian diangkat ke langit.
Di langit mereka disambut oleh para penghuni langit yakni malaikat hingga
sampai ke langit terakhir untuk bertemu dengan Allah SWT.
Allah
memerintahkan agar mencatat kitab hambanya ke dalam illiyin kemudian ruhnya dikembalikan
ke alam barzah. Di sana kemudian ditanyai oleh Malaikat Munkar dan Nakir, siapa
tuhan mu? Apa agama mu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu? Siapa yang
mengajarimu? Orang beriman bisa menjawab pertanyaan tersebut. Maka akan
dibukakan pintu surga, dilapangkan kuburnya, ditemani dengan teman yang baik,
dengan rupa yg baik, dengan aroma yg harum, dan pakaian yang baik. Sebaliknya,
orang kafir tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Maka dia akan merasakan
azab kubur yang sangat pedih.
Sebelum
memasuki alam barzah, manusia terlebih dahulu merasakan sakaratul maut yang
menegangkan dan menyakitkan. Datangnya sakratul maut adalah hal yang pasti
terjadi. Ibnu Abdi Addunya bersabda; kematian adalah kengerian yang paling
dahsyat di dunia bagi mereka yang mukmin. Sedangkan kematian lebih menyakitkan
dari goresan gergaji, air panas yang mendidih dalam bejana, sayatan gunting
bagi mereka yang kafir. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan
kepada dunia bagaimana sakitnya kematian, niscaya semua orang di dunia tidak
akan nyaman hidupnya dan nyenyak dalam tidurnya.
Siti
Aisyah, istri baginda Rasulullah berkata, “aku tidak iri kepada siapapun atas
kemudahan kematiannya sesudah aku melihat kepedihan kematian Rasulullah”. Ini
adalah pelajaran untuk kita umat Rasulullah betapa sakitnya sakaratul maut itu.
Namun Rasulullah menyampaikan kabar baik, bila seorang orang mukmin meninggal
akan didatangi oleh malaikat yang berwajah putih, rona muka mereka layaknya
sinar matahari, mereka membawa kafan dari surga serta wewangian dari surga.
Mereka duduk disampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya malaikat maut akan
datang duduk di dekat kepalanya dan berkata, “wahai jiwa yang tenang, keluarlah
menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya”. Kemudian ruhnya keluar bagaikan
cucuran air yang keluar dari mulut kantung air. Setelah keluar ruhnya maka
malaikat maut akan mengambilnya tapi malaikat lain tidak akan memberikan ruh
itu ditangan malaikat maut barang sejenak. Lalu diletakkan di kain kafan dan
dari jenazah tercium aroma misk terwangi yang ada di dunia. Inilah sakaratul
maut yang dialami oleh orang – orang yang istiqamah di jalan Allah.
Beberapa
orang mukmin pada zaman dulu yang meninggal dengan keadaan baik diantaranya
adalah Imam Al – Ghazali. Sebelum wafat
sempat menunaikan solat terlebih dahulu. Ada juga saat bersujud, tengah
berdakwah, membaca al-qur’an, dan
balasannya ribuan orang melayat ke makam orang mukmin tersebut.
Sedang
orang kafir yang akan menyongsong akhirat akan didatangi oleh malaikat –
malaikat kasar dengan wajah yang buruk. Mereka duduk sepanjang mata memandang
kemudian malaikat maut hadir dan duduk di atas kepalanya sambil berkata, “wahai
jiwa yang keji, keluarlah engkau menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya”.
Maka malaikat mencabut ruhnya bagai mencabut samput atau penggerek besi bermata
banyak yang terbuat dari bulu wol basah. Setelah jenazah berada di alam barzah
siksaan menyambutnya. Dalam berbagai hadist dikatakan bahwa Rasulullah
mengisahkan derita alam kubur. Rasulullah pernah melewati dua kuburan,
sesungguhnya dua orang sedang disiksadan keduanya tidak disiksa karena dosa
besar. Rasulullah bersabda, yang satu tidak menjaga diri dari percikan air
kencing dan yang satunya suka mengadu domba. Kemudian nabi mengambil pelepah
kurna yang masih basah, dibelahnya menjadi dua dan ditancapkannya masing –
masing pelepah itu di atas kuburan dua orang tersebut. Sahabat bertanya, “ya
Rasulullah mengapa engkau melkukan hal tersebut?”. Beliau menjawab, “semoga
diringankan azab keduanya sebelum kedua pelepah ini kering.”
Di
alam barzah, Allah mengungkap melalui firmanNya dan sabda Rasulullah tentang
rahasia alam kubur. Malaikat akan bertanya tentang Rasulullah kepada orang
kafir dan munafik. Dan meraka akan menjawab, “aku tidak tau”. Kemudian malaikat
bertanya lagi, “engkau tidak tau? Engkau tidak membaca?” kemudian dipukulkannya
palu dari besi tepat ke wajahnya. Kemudian dia akan menjerit keras hingga
terdengar oleh penghuni bumi kecuali jin dan manusia.
Rasulullah
menyaksikan berbagai siksa kubur saat melakukan perjalanan mi’raj ke sidratul
muntaha. Rasulullah bertanya pada Malaikat Ibril dan Mikail kemudian mereka
menjawab:
-
Orang yang disiksa dengan
dirobek mulutnya dikarenakan orang tersebut suka berdusta.
-
Orang yang kepalanya
dipecahkan adalah orang yang belajar al-qur’an tapi tidak mengamalkannya.
-
Orang yg disiksa dalam
bejana api adalah seorang pezina
-
Mereka berada disungai darah adalah mereka yg biasa memakan
harta haram dan riba.
Dalam
hadist lain dikatakan pula:
-
Ada kaum yang mempunyai
kuku dari tembaga dan mencabik cabik dirinya sendiri adalah mereka yang suka
gibah atau menjelekkan org lain dan menjatuhkan kehormatannya.
-
Sementara ada wanita yg
payudaranya di robek – robek ular karena mereka tidak mau menyusui anaknya
sendiri kecuali karena alasan syar’i.
Rasulullah mengajarkan pada umatnya untuk melakukan
tasyahud dalam shalat hendaknya meminta perlindungan dari empat perkara.
Hendanya berdoa: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dari azab neraka
jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta fitnah kejelekan
almasi addajjal.” Namun bagi mereka yang mati syahid, sudah mendapat jaminan
tidak akan mendapat siksa kubur karena mereka sesungguhnya tidak mati namun
penuh rezeki oleh Allah.
Cara
terhindar dari azab kubur yakni sering berbuat baik, beramal saleh, berdoa agar
wafat dengan khusnul khatimah, dan orang yg biasa membaca surat Al-Mulk. Dalam
beberapa hadist, dikatakan bahwa seseorang yang meninggal dihari Jum’at maka
Allah akan melindunginya dari azab kubur. Begitupula orang yang biasanya
membaca suarat Al-Mulk, karena surat ini merupakan doa pelindung dari azab
kubur. Insya allah.
Setelah
ruh keluar dari tubuh maka pernapasan akan berhenti, peredaran berhenti, tubuh
menjadi kaku dan lebam kemudian lama kelamaan membusuk. Namun jasad yang
dimuliakan oleh Allah seperti jasad para Nabi dan para syuhada tidak akan
membusuk. Subhanallah.
Sahabat, setelah membaca ulasan tersebut? Apa yang kamu sekalian pikirkan sekarang? Sudahkan kita siap untuk dijemput oleh sang malaikat maut? Sudah banyakkah amalan yang kita perbuat selama ini? Sahabat, semoga bacaan tersebut bermanfaat untuk kita semua. Wallahualam, kesalahan ada pada saya dan yang benar hanyalah milik Allah swt.
source: khazanah trans 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar