Butiran air mata membasahi pipimu
Teringat semua kisah perjalanan
hidupmu
Penuh sisi gelap dan segala
kekhilafan
Terasa terbenam dalam jurang
kenistaan
Begitu lama kau berjalan dalam
kelam
Tiada cahaya menuntun arahmu
Meraba-raba dengan mata terjaga
Tersesat jauh kemerah hitam dunia
Kini engkau terpaku
Pada dinding-dinding dari batu
Tanpa bisa teriak lantang
Tiada berani berwajah garang
Ingatlah saat itu
Ketika peluru panas menembus
kulitmu
Menghancurkan segala egomu
Menahan derap langkahmu
Ingatlah saat itu
Sebagai cermin gambaran hidupmu
Sebagai renungan disetiap doamu
Sebagai
pedoman tuk lanjutkan hidupmuArtikel Terkait:
z10Lia Febrina
Puisi
Semoga perjalanan hidup semakin membuat kita pandai mengambil pelajaran sebesar-besarnya
BalasHapus