Senin, 10 Juni 2013

Ketika Ingat Akan Era Suharto


Ketika penulis menuju familinya di daerah Slawi Kabupaten Tegal, secara spontan melihat tulisan di kaca belakang mobil angkutan, begini tulisannya :”Enak toh, zamanku mien” (artinya seperti ini :”Enak gak pada zamanku dulu”, di samping tulisan itu terpampang jelas wajah SUHARTO, presiden kita dulu.

Mungkin bagi orang awam melihat dan membaca tulisan itu, pasti akan berkata dalam hatinya : “Iya” bahwa hidup di Era Suharto itu enak. Enak di sini bermakna luas, sebab pada Era Suharto, tidaknya adanya perubahan yang signifikan bahkan terus-menerus, misalnya:

Harga kebutuhan pokok yang semakin naik

Harga BBM yang naik begitu tiba-tiba

Orang bekerja dengan aman tenteram

Tidak ada teroris

Kurs dollar waktu itu 2.500,-

Tidak adanya yang berbau import

Stasiun televisi hanya satu

Tidak ada Demonstrasi

Dan lain-lain.

Fenomena Era Suharto, memang penulis rasakan misalnya, pengaspalan jalan di depan rumah penulis pada waktu itu menggunakan bahan hotmix sangat kontraversi, coba pembaca bayangkan hampir 20 kilometer jalan diaspal dari (kini Kotamadya) sampai Kabupaten. Tetapi kini hal itu tidak pernah terjadi.

Mungkin pada Era Suharto, kita sedang dininabobokan oleh kenikmatan-kenikmatan dengan kehidupan yang melalaikan. Yang pada giliranya kenikmatan itu tidak ada dan muncul setelah kekuasaan Presiden Suharto.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar