Ketika penulis menuju familinya di daerah Slawi Kabupaten
Tegal, secara spontan melihat tulisan di kaca belakang mobil angkutan, begini
tulisannya :”Enak toh, zamanku mien” (artinya seperti ini :”Enak gak pada
zamanku dulu”, di samping tulisan itu terpampang jelas wajah SUHARTO, presiden
kita dulu.
Mungkin bagi orang awam melihat dan membaca tulisan itu,
pasti akan berkata dalam hatinya : “Iya” bahwa hidup di Era Suharto itu enak.
Enak di sini bermakna luas, sebab pada Era Suharto, tidaknya adanya perubahan
yang signifikan bahkan terus-menerus, misalnya:
Harga kebutuhan pokok yang semakin naik
Harga BBM yang naik begitu tiba-tiba
Orang bekerja dengan aman tenteram
Tidak ada teroris
Kurs dollar waktu itu 2.500,-
Tidak adanya yang berbau import
Stasiun televisi hanya satu
Tidak ada Demonstrasi
Dan lain-lain.
Fenomena Era Suharto, memang penulis rasakan misalnya,
pengaspalan jalan di depan rumah penulis pada waktu itu menggunakan bahan
hotmix sangat kontraversi, coba pembaca bayangkan hampir 20 kilometer jalan
diaspal dari (kini Kotamadya) sampai Kabupaten. Tetapi kini hal itu tidak
pernah terjadi.
Mungkin pada Era Suharto, kita sedang dininabobokan oleh
kenikmatan-kenikmatan dengan kehidupan yang melalaikan. Yang pada giliranya kenikmatan
itu tidak ada dan muncul setelah kekuasaan Presiden Suharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar