Sabtu, 22 Juni 2013

BINGUNGNYA MASYARAKAT DALAM NEGARA DEMOKRASI

Pesta Demokrasi tentang Pemilihan Gubernur bulan lalu kini sudah berakhir sudah walaupun pemilihan gubernur di tiap wilayah berbeda-beda tanggalnya. Pemilihan kepala daerah atau pemilihan gubernur secara langsung merupakan pemilihan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya walaupun disana-sini masih perlu ada pembenahan yang signifikan. Jauh-jauh hari para calon sudah mempunyai tips dan trik sendiri agar mereka para calon dikenal masyarakat luas, ada yang pasang banner di pinggir-pinggir jalan, stiker-stiker baik ditempel di tiap-tiap rumah, kendaraan angkutan. Hal itu dilakukan agar ‘masyarakat’ mengetahui atau kenal wajah terlebih dahulu. Namun masih disayangkan karena apa, masyarakat arus bawah atau akar rumput masih nggak ‘ngeh’ pada pemilihan gubernur tersebut.

Masboy menuturkan bahwa menurut hasil survei, masyarakat lebih mengenal dan mengerti pemilihan kepala desa, dan pemilihan bupati daripada pemilihan gubernur, alasanya mereka (masyarakat) tidak mengenal siapa calon yang akan dipilih. Melihat hal seperti itu sebaiknya ada sosialisasi positif untuk memberikan informasi kepada mereka yang masih bingung dalam memenuhi haknya dalam pemilihan tersebut. Dibuktikan dengan masih sepinya disaat pemilihan gubernur berlangsung di TPS-TPS setempat, mereka lebih mementingkan pekerjaannya daripada melakukan hal seperti itu dan terkadang mereka lebih baik tidak memilih karena seandainya memilihpun mereka terpaksa karena tidak kenal dengan para calon gubernurnya.

Kesadaran sebagai warganegara untuk melaksankan haknya dalam pemilihan secara langsung baik itu Pilgub, Pilbub, Pilkades bahkan Pilpres perlu ditanamkan sedini mungkin. Sebab kalau tidak mereka akan selamanya tidak peduli dengan mereka yang merupakan calon pimpinan daerah bagi dirinya. Sungguh ironis bukan, negara yang dianggap Demokrasi tetapi rakyatnya masih bingung. (Belum Tamat)


@Mas Boy Yulianto (Writter Spontan)






Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar