Tidak
ada yang tau diri kita, melainkan diri kita sendiri dan Allah SWT. Tidak
pula ada yang tahu, kapan ia akan bertemu dengan jodohnya, kapan ia
akan sakit, kapan ia akan sukses, dan kapan Allah akan menjemput kita
kembali ke pangkuan-Nya. Maka, dalam waktu yang sangat singkat ini,
rekamlah sejarahmu sendiri, tulislah dengan penuh kejujuran. Lakukanlah
kebaikan selama hidup di dunia, dan buatlah orang lain mempunyai
semangat yang sama dalam menebar kebaikan. Aku hanya ingin menjadi orang
yang mampu mematri kebaikan di hati orang-orang yang pernah mengenalku
selama hidup di dunia ini. Ya, cita-citaku adalah ingin menjadi orang
yang baik. Baik bagi agama, bangsa, orang tua, keluarga, sahabat,
orang-orang tercinta, dan seluruh makhluk yang bernafas di muka bumi
ini. Bahkan, saat merasa jenuh, aku akan mengajak setangkai bunga untuk
berbicara. Aku memintanya untuk berdoa untukku. Aku senang saat-saat
itu. Saat dekat dengan alam. Aku bukanlah orator yang ulang, bukan
negosiator yang baik, bukan penghafal yang handal, bukan pula ilmuwan
yang jenius. Tapi setidaknya, aku bisa sedikit menulis. Entahlah,
jari-jemari tanganku seolah menari, berlari, hampir menyamai kecepatanku
berpikir, semua akan kutuangkan dalam tulisan. Jauh lebih baik
dibandingkan jika harus berbicara. Bukan tulisan puitis, atau
frase-frase yang memukau, hanya tulisan realistis dengan sangat sedikit
majas.
Wahai penuntut ilmu, "Ikatlah ilmu dengan tulisan". Bagikanlah ilmu kepada sebanyak-banyaknya orang, karena ilmu tidak akan pernah habis.
#Ayo kembali menulis ^_^
Artikel Terkait:
Umum
Terimakasih atas motivasinya, mbak. Semoga dapat menginspirasi kita semua untuk terus menulis walaupun belum berbuah sesuai yang diinginkan.
BalasHapusHappy Blogging