Hakikat dunia adalah sebagai tempat sementara,
namun banyak manusia yang lupa daratan dan terlena akan nikmanya dunia. Mereka
tergoda oleh tiga fitnah manusia di dunia, yaitu harta, tahta dan wanita.
Fitnah dalam Al-Quran memiliki pengertian yang berbeda dari pengertian fitnah
dalam bahasa Indonesia. Fitnah dalam Al-Quran memiliki pengertian yang berbeda
tergantung dalam konteks katanya. Fitnah dalam Al-Quran memiliki pengertian
antara lain seperti musibah, bala bencana, ujian, kemusyrikan, dll. Fitnah sudah menjadi
materialisme untuk manusia di dunia dan membuat manusia menjadi lupa bahwa
dunia ini hanyalah sementara. Dunia dan segala isinya adalah fitnah, Rasulullah
telah mengingatkan kita umatnya agar janngan terlena pada fitnah-fitnah dunia.
Fitnah pertama menimpa Israel, yaitu berupa fitnah wanita.
Fitnah harta sekarang sudah banyak menimpa
sebagian dakwah. Q.S Al-Anfaal ayat 67; “Tidak patut, bagi seorang Nabi
mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu
menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat
(untukmu). Dan Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana”. Banyak cara yang bisa dilakukan
untuk menghindari fitnah harta, yaitu seperti berdzikir. Berdzikir dapat
menghilangkan rasa kita yang disibukkan dengan harta dan anak. Terlalu
mencintai harta dan anak bisa menjadi tabiat bagi diri kita. Harta dan anak
adalah bentuk cobaan selama hidup di dunia.
Q.S Al-Munafiqun ayat 9. “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang
rugi.”
Orang-orang yang merugi tidak dapat merasakan
kebahagiaan yang abadi dan nikmat yang kekal, karena mereka hanya mementingkan
kebahagiaan dunia yang bersifat sesaat atau sementara. Allah swt. tidak akan memenuhi
kebutuhan seorang pemimpin bila pemimpin tersebut tidak memenuhi kebutuhan
rakyatnya. Namun zaman sekarang sudah tidak berlaku lagi, sekarang banyak
manusia yang ingin menjadi pemimpin dan mengabaikan tanggung jawabnya nanti di
akhirat. Allah swt juga telah dengan tegas memperingatkan para pemimpin agar
memberikan yang terbaik untuk yang dipimpinnya. Zaman sekarang, banyak manusia
yang mengumpulkan uang dengan cara yang salah. Surga dan neraka adalah bentuk pilihan hidup manusia. Apakah mereka mau
menjadi terhormat bila masuk surga atau justru sebaliknya, menjadi hina bila
masuk neraka. Itulah pilihan hidup kita selama di dunia.
Ujian bagi seorang pria adalah harta, tahta dan
wanita. Namun tidak semua wanita menjadi fitnah bagi seorang pria, seperti
istri Fir’aun. Q.S Al-Imran ayat 14; “Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada
barang yang diingini, (yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-¬laki, dan
berpikul-pikul emas dan perak, dan kuda kenderaan yang diasuh, dan
binatang-binatang ternak dan sawah-ladang. Yang demikian itulah perhiasan hidup
di dunia. Namun di sisi Allah ada (lagi) sebaik tempat kembali. Wanita itu merupakan aurat. Bila
ia keluar rumah, maka ia akan dekat dengan setan dan bila ia berada di dalam
rumah maka ia akan dekat dengan Allah swt”. Maksud dekat dengan setan saat
berada di luar rumah yaitu banyak godaan setan yang mengelilingi dan berada di
sekitarnya saat berada di luar rumah. Wanita bisa membuat pria menjadi lupa
akan daratan. Laki-laki haruslah menjaga
mata dan pandangannya. Karena mata dan pandangan itu bagaikan busur panah yang
beracun yang dapat merusak iman. Bisa menjaga mata dan pandangan maka ia kana
mendapatkan manisnya iman dalam hati. Q.S An-Nuur ayat 30-31. "Katakanlah
kepada orang-orang laki-laki yang beriman "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, apa yang mereka perbuat."
"Katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah
mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, kecuali yang (biasa)
nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah
mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, putera-putera saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam,
atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
source: khazanah trans7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar