Minggu, 05 Mei 2013

AJAL


Allah telah memperingatkan tentang perkara kematian pada surat Al-jumuah ayat 8. Kepergian kita menuju alam barzah adalah pasti. Namun kematian adalah bukan akhir dari kehidupan yang hakiki. Justru kematian adalah awal dari kehidupan yang abadi. Namun hanya amal kehidupan dunia yang akan menjadi penentu posisi kita di kehidupan abadi nanti. Artinya dunia adalah satu satunya tempat yang menjadi ladang amal dan pahala untuk bekal kehidupan abadi. Yang pasti ajal tidak mengenal waktu kapan, dan ajal tidak akan menunggu kita untuk bertaubat.

Berdasarkan hadis rasulullah bersabda. Ada 3 perkara yang mengikuti mayit kealam barzah yaitu keluarga, harta dan amalnya. Yang 2 kembali sedangkan yang 1 tinggal bersamanya yaitu amalnya. Hadist riwayat bukhari dan muslim.

Ajal memiliki arti terlambat atau tertunda. Makna lainnya adalah jangka waktu yang ditetapkan untuk sesuatu atau perbuatan. Dalam alquran ada sekitar 55 kali kata ajal yang artinya bahwa ajal adalah berakhirnya kehidupan seorang manusia didunia, semua mahkluk yang bernyawa akan mengalami kematian. Hanya allah yang tahu kapan ketetapan ajal seseorang. Dalam surat lain pun mengatakan dimanapun kalian berada, kematian akan menjemput kalian meskipun kalian berada dalam benteng yang tinggi dan kokoh (An-nisa ayat 78).  Namun rasulullah saw pernah bersabda siapa pun yang dilancarkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia bersilaturahmi. Hadis ini jelas berbeda dengan sebuah ayat yang mengatakan bahwa ajal tidak bisa ditunda. Para ulama berpendapat bahwa pertambahan umur yang dimaksud ini bukanlah untuk menunda ajal tapi berupa keberkahan umur dan jejak amal shaleh yang dikenang terus dan menghasilkan manfaat. Bisa kita lihat seseorang yang sering bersilaturahmi begitu banyak orang yang menshalatkannya, mendoakannya dan mengantarkannya ke liang lahat. Ketika ajal datang malaikat maut menghampiri dan disini lah detik-detik yang sangat menyakitkan yaitu sakratul maut. Ini lebih menyakitkan daripada sayatan gergaji, air mendidih di bejana. Jika ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakannya niscaya penduduk dunia tidak akan nyaman dalam tidurnya. Rasulullah pun mengalami pedihnya sakratul maut.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar