Sihir
muncul seiring munculnya pemuja setan. Sihir dilakukan untuk mandatangi
kekuatan ghaib untuk membuat para manusia menyimpang dari ajaran Allah swt.
Manusia sudah mengenal sihir sejak ribuan tahun lalu sebelum Allah mengutus
para nabi dan rasul untuk mengajarkan ilmu tauhid kepada umat manusia. Bangunan
kuno, bangunan yunani kuno, dan ukiran – ukiran simbol telah membuktikan adanya
kekuatan sihir. Kemudian ritual sihir dilakukan secara rutin secara turun
temurun hingga zaman modern ini. Kemudian sejumlah sihir berubah menyesuaikan
diri dengan adat istiadat budaya setempat.
Untuk
sihir di Indonesia dikenal dengan berbagai nama seperi santet, pelet, teluk.
Tak sedikit rakyat di negara kita terjangkit ilmu sihir. Mereka yang melakukan
ilmu sihir mengaku mempunyai ilmu sihir padahal sesungguhnya merekalah pemuja
setan.
Sihir
dalam bahasa arab berarti saru atau tipu daya. Menurut para ulama sihir
mempunyai beberapa diantaranya memalingkan, pengambil perhatian, yang
tersembunyi, yang menguasai. Sihir hanya dipelajari dan dipraktekan secara
tersembunyi oleh orang – orang yang bertujuan untuk mencelakai orang dengan
bantuan setan dan jampi – jampi. Sihir termasuk kedalam tujuh dosa besar. Menurut salah satu hadist, orang yang pergi ke dukun atau penyihir maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari berturut - turut.
Allah
swt telah menjelaskan sihir sejak dulu, misalnya dalam al – qur’an surat Al –
Baqarah ayat 102. Mereka menuduh Nabi Sulaiman sebagai tukang sihir namun
sesungguhnya merekalah yang terkena tipu daya setan. Pada zaman Nabi Sulaiman,
para tukang sihir menggunakan bantuan setan untuk mencuri berita dari langit.
Para setan itu mencuri kabar dari malaikat Ibril dan Mikail yang berada di
langit dan memberitakannya pada kaum Bani Israil hingga mereka terpedaya. Allah
memberitahukan hal tersebut pada Nabi Sulaiman dan Nabi Sulaiman akhirnya
menyimpan semua kabar tersebut di bawah singgsananya. Setelah Nabi Sulaiman
wafat, para setan masih tetap berusaha menipu daya manusia. Mereka menyebarluaskan
berita yang berada di bawah singgasana Nabi Sulaiman hingga umat manusia
menganggap Nabi Sulaiman adalah penyihir.
Ayat
ini juga dijelaskan pada zaman Nabi Musa a.s. Ilmu sihir disebutkan ketika
zaman Nabi Musa a.s. ketika beliau saat itu ditantang oleh Fir’aun untuk
melawan para penyihirnya. Para penyihir Fir’aun mengeluarkan ular – ular mereka
untuk melawan Nabi Musa. Mereka mengira dengan begitu Nabi Musa akan takut dan
lari. Tapi atas izin Allah, ketika Nabi Musa melemparkan tongkatnya ke tanah
seketika itu juga tongkat tersebut berubah menjadi ular yang besar dan memaka
semua ular milik penyihir Fir’aun. Dari kejadian itu para penyihir Fir’aun
betobat dan mengakui bahwa Nabi Musa utusan Allah. Bahkan ketika mereka diancam
akan disiksa oleh Fir’aun mereka tetap memilih menjadi kaum Nabi Musa. Karena
mereka meyakini bahwa apa yang telah Musa lakukan adalah mukjizat dari Allah,
bukan sihir yang seperti dibilang Fir’aun.
Dalam
al – qur’an telah disebutkan bahwa ilmu sihir adalah hal nyata di dunia.
Contohnya saja sihir yang dipraktekan untuk membuat suatu hubungan suami istri
tidak baik dan berakhir dengan cerai. Sihir juga bisa menimbulkan hasrat atau
kegillan terhadap seseorang yang dinegri kita disebut pelet. Atau jenis sihir
yang tujuannya untuk mencelakakan orang lain yang biasa disebut santet. Pada
Zaman Rasulullah santet pernah terjadi, seseorang bernama Ubaid bin Al – Ashob
pernah menyimpan beberapa helai rambutnya yang disimpan disumur zamuan di
Madinah yang dimaksudkan untuk menyihir Rasulullah saw. Seperti yang dijelaskan
di hadist Bukhari yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah, Rasulullah pernah
bersabda, “pernah datang kepadaku dua malaikat. Satunya duduk di dekat kepalaku
dan yang lainnya duduk di dekat kaki ku. Yang satu berkata, “apa penyakit
Rasulullah?” yang lain menjawab, “Rasulullah terkena sihir”. Kemudian, “siapa
yang melakukannya?” dan yang lain menjawab, “Ubaid bin Al – Ashob.”
Rasulullah
juga pernah terkena sihir yang membuatnya berimajinasi seperti yang
diriwayatkan Bukhari lewat Siti Aisyah. Namun ada juga pendapat ulama lain yang
mengatakan bahwa Rasulullah tidak mungkin terkena sihir karena Allah sudah
berjanji akan menjaga dan memeliharnya dari gangguan manusia nya seperti pada
al – qur’an surat Al – Maidah ayat 67.
Sihir
bisa juga berasal dari benda – benda tertentu seperti benda – benda keramat
seperti keris. Sehingga manusia percaya bahwa dengan memiliki benda keraat
tersebut, hidup mereka bisa sejahtera. Biasanya mereka menggunakan benda
tersebut untuk melakukan pengobatan dengan cara membaca doa yang ternyata jampi
– jampi ke benda tersebut. Ramalan bintang, ramalan shio atau apapun bentuknya yang tidak sesuai dengan firman A;;ah dalam al - qur'an dan hadist Rasulullah juga diharamkan untuk kita percaya.
Allah
swt telah mensyariatkan hamba – hamba-Nya agar menjauhi sihir. Allah juga
menjelaskan kepada kita bagaimana cara agar kita terhindar dari sihir. Usaha
menjauhkan diri dari bahaya sihir dengan cara membaca dzikir yang
diperintahkan, membaca do’a, berlindung kepada Allah dengan membaca ayat qursiy
setelah selesai solat lima waktu atau membacanya menjelang malam sebelum tidur.
Rasulullah
bersabda, “barang siapa yang membaca ayat qursiy pada malam hari, Allah
senantiasa menjaganya dan setan tidak
akan mendekatinya sampai subuh.” Bacaan lainnya yang disyariatkan dengan hadist
seperti membaca Al – Ikhlas, Al – Falaq, dan An – Naas seusai shalat lima
waktu. Ketiga surat ini juga dibaca sebanyak tiga kali di pagi hari dan
menjelang malam setelah shalat maghrib. Ada lagi bacaan dua ayat terakhir al –
qur’an surat Al – Baqarah sebelum tidur seperti sabda Rasulullah yang
mengatakan, “barangsiapa yang membaca surat Al – Baqarah dua ayat terakhir maka
cukuplah baginya.” Rasulullah juga mengajari bacaan yang artinya, “aku
berlindung dengan kalimat – kalimat Allah dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya.”
Bacaan – bacaan tersebut jika diamalkan dengan baik dan penuuh khusyuk insya
Allah akan melindungi diri kita dari sihir.
Rasulullah
mengajarkan kepada kita jika telah terkena sihir maka obatilah dengan bacaan –
bacaan yang sesuai dengan syariat islam. Jangan dengan ajaran – ajaran
menyimpang yang membuat Allah murka. Salah satu metodenya adalah ruqiyah.
Ruqiyah adalah sebuah terapi dengan bacaan – bacaan yang bersumber dari al –
qur’an dan hadist yang kemudian Rasulullah pernah mengamalkannya.
Para
ulama membagi ruqiyah kedalam dua macam. Pertama, Ruqiyah Jahiliyah atau
ruqiyah yang menyimpang dari ajaran islam. Ruqiyah yang dianggap menyimpang
dari ajaran Rasulullah ini tidak diperbolehkan dilakukan. Kedua, Ruqiyah yang
sesuai ajaran syariat islam. Yakni ruqiyah yang dilakukan yang bertujuan untuk
melindungi diri dari sihir, gangguan kejiwaan, penyakit fisik dan hati,
gangguan dari manusia lain atau kerasukan.
Allah
menurunkan surat Al – Falaq dan An – Naas sebagai pencegahan dan terapi untuk
orang yang terkena sihir sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Beliau
membaca kedua surat itu kemudian meniupkannya ke kedua telapak tangannya, dan
mngusapanya pada kepala, wajah, dan anggota badannya. Ibnu Hajjar berkata dalam
kitab Samsul Bahri pengobatan cara nabi tidak diragukan lagi karena
pengobatannya untuk menyembuhkan dari penyakit karena berasal dari wahyu. Ibnu
Qayyim berkata, al – qur’an adalah bacaan yang sempurna untuk semua penyakit
hati dan semua kesembuhan dunia akhirat.
Ada
hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim mengatakan bahwa suatu ketika ada
sahabat Rasulullah yang singgah disuatu tempat dan menyembuhkan seorang wanita
yang tersengat lebah kemudian meruqiyahnya dengan membacakan surat Al – Fatihah
dan wanita tu pun sembuh. Doa ruqiyah yang dicontohkan Rasulullah dan diikuti
oleh para sahabat adalah “ya Allah, Tuhan pembela manusia, hilangkanlah sakit
dan sembuhkanlah. Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada penyembuhan melainkan
penyembuhan dari mu. Penyembuhan yang tidak menyebabkan penyakit.”
Semoga bacaan tersebut bermanfaat dan mulai sekarang cobalah untuk tidak mendekati hal - hal yang berbau dengan sihir atau semacamnya seperti membaca ramalan bintang, horoskop, dan semacamnya. Wallahualam.
source: khazanah trans 7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar