Minggu, 24 Maret 2013

Sihir dan Bencana Keimanan

Sihir muncul seiring munculnya pemuja setan. Sihir dilakukan untuk mandatangi kekuatan ghaib untuk membuat para manusia menyimpang dari ajaran Allah swt. Manusia sudah mengenal sihir sejak ribuan tahun lalu sebelum Allah mengutus para nabi dan rasul untuk mengajarkan ilmu tauhid kepada umat manusia. Bangunan kuno, bangunan yunani kuno, dan ukiran – ukiran simbol telah membuktikan adanya kekuatan sihir. Kemudian ritual sihir dilakukan secara rutin secara turun temurun hingga zaman modern ini. Kemudian sejumlah sihir berubah menyesuaikan diri dengan adat istiadat budaya setempat.

Untuk sihir di Indonesia dikenal dengan berbagai nama seperi santet, pelet, teluk. Tak sedikit rakyat di negara kita terjangkit ilmu sihir. Mereka yang melakukan ilmu sihir mengaku mempunyai ilmu sihir padahal sesungguhnya merekalah pemuja setan.

Sihir dalam bahasa arab berarti saru atau tipu daya. Menurut para ulama sihir mempunyai beberapa diantaranya memalingkan, pengambil perhatian, yang tersembunyi, yang menguasai. Sihir hanya dipelajari dan dipraktekan secara tersembunyi oleh orang – orang yang bertujuan untuk mencelakai orang dengan bantuan setan dan jampi – jampi. Sihir termasuk kedalam tujuh dosa besar. Menurut salah satu hadist, orang yang pergi ke dukun atau penyihir maka tidak akan diterima shalatnya selama 40 hari berturut - turut.

Allah swt telah menjelaskan sihir sejak dulu, misalnya dalam al – qur’an surat Al – Baqarah ayat 102. Mereka menuduh Nabi Sulaiman sebagai tukang sihir namun sesungguhnya merekalah yang terkena tipu daya setan. Pada zaman Nabi Sulaiman, para tukang sihir menggunakan bantuan setan untuk mencuri berita dari langit. Para setan itu mencuri kabar dari malaikat Ibril dan Mikail yang berada di langit dan memberitakannya pada kaum Bani Israil hingga mereka terpedaya. Allah memberitahukan hal tersebut pada Nabi Sulaiman dan Nabi Sulaiman akhirnya menyimpan semua kabar tersebut di bawah singgsananya. Setelah Nabi Sulaiman wafat, para setan masih tetap berusaha menipu daya manusia. Mereka menyebarluaskan berita yang berada di bawah singgasana Nabi Sulaiman hingga umat manusia menganggap Nabi Sulaiman adalah penyihir.

Ayat ini juga dijelaskan pada zaman Nabi Musa a.s. Ilmu sihir disebutkan ketika zaman Nabi Musa a.s. ketika beliau saat itu ditantang oleh Fir’aun untuk melawan para penyihirnya. Para penyihir Fir’aun mengeluarkan ular – ular mereka untuk melawan Nabi Musa. Mereka mengira dengan begitu Nabi Musa akan takut dan lari. Tapi atas izin Allah, ketika Nabi Musa melemparkan tongkatnya ke tanah seketika itu juga tongkat tersebut berubah menjadi ular yang besar dan memaka semua ular milik penyihir Fir’aun. Dari kejadian itu para penyihir Fir’aun betobat dan mengakui bahwa Nabi Musa utusan Allah. Bahkan ketika mereka diancam akan disiksa oleh Fir’aun mereka tetap memilih menjadi kaum Nabi Musa. Karena mereka meyakini bahwa apa yang telah Musa lakukan adalah mukjizat dari Allah, bukan sihir yang seperti dibilang Fir’aun.

Dalam al – qur’an telah disebutkan bahwa ilmu sihir adalah hal nyata di dunia. Contohnya saja sihir yang dipraktekan untuk membuat suatu hubungan suami istri tidak baik dan berakhir dengan cerai. Sihir juga bisa menimbulkan hasrat atau kegillan terhadap seseorang yang dinegri kita disebut pelet. Atau jenis sihir yang tujuannya untuk mencelakakan orang lain yang biasa disebut santet. Pada Zaman Rasulullah santet pernah terjadi, seseorang bernama Ubaid bin Al – Ashob pernah menyimpan beberapa helai rambutnya yang disimpan disumur zamuan di Madinah yang dimaksudkan untuk menyihir Rasulullah saw. Seperti yang dijelaskan di hadist Bukhari yang diriwayatkan oleh Siti Aisyah, Rasulullah pernah bersabda, “pernah datang kepadaku dua malaikat. Satunya duduk di dekat kepalaku dan yang lainnya duduk di dekat kaki ku. Yang satu berkata, “apa penyakit Rasulullah?” yang lain menjawab, “Rasulullah terkena sihir”. Kemudian, “siapa yang melakukannya?” dan yang lain menjawab, “Ubaid bin Al – Ashob.”


Rasulullah juga pernah terkena sihir yang membuatnya berimajinasi seperti yang diriwayatkan Bukhari lewat Siti Aisyah. Namun ada juga pendapat ulama lain yang mengatakan bahwa Rasulullah tidak mungkin terkena sihir karena Allah sudah berjanji akan menjaga dan memeliharnya dari gangguan manusia nya seperti pada al – qur’an surat Al – Maidah ayat 67.

Sihir bisa juga berasal dari benda – benda tertentu seperti benda – benda keramat seperti keris. Sehingga manusia percaya bahwa dengan memiliki benda keraat tersebut, hidup mereka bisa sejahtera. Biasanya mereka menggunakan benda tersebut untuk melakukan pengobatan dengan cara membaca doa yang ternyata jampi – jampi ke benda tersebut. Ramalan bintang, ramalan shio atau apapun bentuknya yang tidak sesuai dengan firman A;;ah dalam al - qur'an dan hadist Rasulullah juga diharamkan untuk kita percaya.

Allah swt telah mensyariatkan hamba – hamba-Nya agar menjauhi sihir. Allah juga menjelaskan kepada kita bagaimana cara agar kita terhindar dari sihir. Usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir dengan cara membaca dzikir yang diperintahkan, membaca do’a, berlindung kepada Allah dengan membaca ayat qursiy setelah selesai solat lima waktu atau membacanya menjelang malam sebelum tidur.

Rasulullah bersabda, “barang siapa yang membaca ayat qursiy pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan  setan tidak akan mendekatinya sampai subuh.” Bacaan lainnya yang disyariatkan dengan hadist seperti membaca Al – Ikhlas, Al – Falaq, dan An – Naas seusai shalat lima waktu. Ketiga surat ini juga dibaca sebanyak tiga kali di pagi hari dan menjelang malam setelah shalat maghrib. Ada lagi bacaan dua ayat terakhir al – qur’an surat Al – Baqarah sebelum tidur seperti sabda Rasulullah yang mengatakan, “barangsiapa yang membaca surat Al – Baqarah dua ayat terakhir maka cukuplah baginya.” Rasulullah juga mengajari bacaan yang artinya, “aku berlindung dengan kalimat – kalimat Allah dari kejahatan makhluk ciptaan-Nya.” Bacaan – bacaan tersebut jika diamalkan dengan baik dan penuuh khusyuk insya Allah akan melindungi diri kita dari sihir.

Rasulullah mengajarkan kepada kita jika telah terkena sihir maka obatilah dengan bacaan – bacaan yang sesuai dengan syariat islam. Jangan dengan ajaran – ajaran menyimpang yang membuat Allah murka. Salah satu metodenya adalah ruqiyah. Ruqiyah adalah sebuah terapi dengan bacaan – bacaan yang bersumber dari al – qur’an dan hadist yang kemudian Rasulullah pernah mengamalkannya.

Para ulama membagi ruqiyah kedalam dua macam. Pertama, Ruqiyah Jahiliyah atau ruqiyah yang menyimpang dari ajaran islam. Ruqiyah yang dianggap menyimpang dari ajaran Rasulullah ini tidak diperbolehkan dilakukan. Kedua, Ruqiyah yang sesuai ajaran syariat islam. Yakni ruqiyah yang dilakukan yang bertujuan untuk melindungi diri dari sihir, gangguan kejiwaan, penyakit fisik dan hati, gangguan dari manusia lain atau kerasukan.

Allah menurunkan surat Al – Falaq dan An – Naas sebagai pencegahan dan terapi untuk orang yang terkena sihir sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. Beliau membaca kedua surat itu kemudian meniupkannya ke kedua telapak tangannya, dan mngusapanya pada kepala, wajah, dan anggota badannya. Ibnu Hajjar berkata dalam kitab Samsul Bahri pengobatan cara nabi tidak diragukan lagi karena pengobatannya untuk menyembuhkan dari penyakit karena berasal dari wahyu. Ibnu Qayyim berkata, al – qur’an adalah bacaan yang sempurna untuk semua penyakit hati dan semua kesembuhan dunia akhirat.

Ada hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim mengatakan bahwa suatu ketika ada sahabat Rasulullah yang singgah disuatu tempat dan menyembuhkan seorang wanita yang tersengat lebah kemudian meruqiyahnya dengan membacakan surat Al – Fatihah dan wanita tu pun sembuh. Doa ruqiyah yang dicontohkan Rasulullah dan diikuti oleh para sahabat adalah “ya Allah, Tuhan pembela manusia, hilangkanlah sakit dan sembuhkanlah. Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan dari mu. Penyembuhan yang tidak menyebabkan penyakit.”

Berikut adalah doa Malaikat Jibril ketika meruqiyah Rasulullah, “dengan nama Allah aku meruqiyahmu dari segala yang menyakiti mu dan dari kejahatan setiap diri atau dari pandangan mata yang penuh dengan kedengkian. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan nama Allah aku meruqiyahmu.” Bacaan ini dibaca berulang sebanyak tiga kali. Adapun pengobatan yang dilakukan tukang sihir yakni dengan membaca – baca yang biasa disebut dengan jampi – jampi. mereka melakukan itu untuk mendekatkan kita kepada setan dan menjauhkan kita dari Allah. Astaghfirullah. Semoga Allah selalu melindungi kita hamba – hamba-Nya dari godaan setan yang menyesatkan.

Semoga bacaan tersebut bermanfaat dan mulai sekarang cobalah untuk tidak mendekati hal - hal yang berbau dengan sihir atau semacamnya seperti membaca ramalan bintang, horoskop, dan semacamnya. Wallahualam.

source: khazanah trans 7


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar