Beberapa
pekan ini, layar televisi kita sedang marak maraknya menampilkan berita panas
tentang perseteruan antara artis Adi Bing Slamet dengan mantan guru
spiritualnya yang akrab dipanggil eyang subur
Munculnya
persoalan ini dipermukaan, diawali atas
pengaduan sang artis atas tindakan penipuan dan banyaknya ajaran yang
menyimpang yang dilakukan oleh eyang Subur. Untuk motivasi utama entah apa
tetapi saya berharap semoga itu dilandasi bukan karena penipuan tetapi karena
ingin kembali ke ajaran yang benar, ke
akidah yang benar. Karena sungguh sangat disayangkan dan meruginya jika semua
dilandasi atas kerugian yang diterima
bukan karena penyesalan atas penyimpangan yang dilakukan.Semoga!
Aliran
sesat memang menjadi benalu yang dapat merusak aqidah masyarakat. Namun tak
jarang juga banyak orang yang kemudian berbendong bondong untuk ikut ambil
bagian. Tanpa peduli jabatan dan kedudukan. Para petinggi yang
sekolah hingga keujung dunia pun seakan menggandrungi bahkan membela atas nama
HAM. Apalagi aliran itu bermotif praktek perdukunan yang tertutup dibalik jas
keren dan peci. Yang banyak diminta adalah kenaikan jabatan, atau kekayaan yang
melimpah. Sungguh sangat ironi. Memang tak semuanya yang terjadi didunia ini
dapat dilogikakan tetapi kebenaran itu semuanya datang dari ALLAH dan rezeki
yang datang juga dari ALLAH, tempat meminta hanya kepada ALLAH yang Mahakaya bukan
pada dukun.
Bagaimana
mungkin mendatangi seorang dukun sementara dukun melakoni profesinya demi
mendapatkan uang. Orang datang diberi jampi jampi untuk mendatang kan uang. Sungguh
mengherankan. Padahal telah menjadi hukum alam bahwa tak selamanya manusia
berada diatas tetapi juga akan melewati kesulitan. Bukan karena Allah ingin
menzalimi hamba-Nya tetapi ingin agar manusia memikirkan bahwa Allah Mahakuat,
Allah Mahaadil, Allah MahaPemberi rezeki
dan agar manusia selalu bersyukur dan tidak sombong.
Keberadaan
aliran sesat ini menjadi tugas MUI, para
alim ulama, para penuntut ilmu untuk menjelaskan kepada masyarakat akan
kesesatannya. Dan jangan tanggung tanggung. Ikut tidak ikut.. yang penting
kewajiban mengingatkan telah ditunaikan. Teringat dengan sebuah kisah dukun
cilik pok nari yang dulu pernah digembar gemborkan bahwa ia adalah dukun kecil
yang sakti yang mendapat wangsit melalui mmpi. Lucunya orang orang pun percaya
lalu banyak yang kemudain mendatanginya, untuk minta petunjuk, wejangan, minta
rejeki sampai sampai ada yang mau meminta agar anaknya dibuat lulus sekolah eh
pok nari nya gak lulus J
Sungguh
kekayaan, uang, jabatan, karir, kedudukan mampu membutakan manusia, hingga
apapun akan mereka lakukan demi mencapai tujuannya. Tak peduli, hala haram, tak
peduli masuk logika atau diluar nalar manusia.
Menanggapi
aliran sesat ini pemerintah harus benar benar memperhatikan., apalagi jika
kemudian terlibat kasus penipuan sampai pelecehan sekusual. Dan masyarakat pun
harus tau tentang aliran sesat itu sendri jangan karena hanya merasa ditipu
lalu mengatakan bahwa ini dan itu aliran sesat, karena jika tak ada penipuan
maka dia lalu menikmatinya dengan seksama.
Berikut cara mendeteksi aliran sesat, versi MUI:
1.
Mengingkari rukun islam dan rukun iman
2.
Meyakini dan mengikuti aqidah yang tidak
sesuai dengan dalil syar’i
3.
Meyakini turunnya wahyu setelah alqur,an
4.
Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran
isi Alqur’an
5.
Melakukan penafsiran Alqur’an yang tidak
berdasarkan kaidah tafsir
6.
Mengingkari kedudukan hadist nabi sebagai
sumber ajaran islam
7.
Melecehkan atau merendahkan para nabi dan
rasul
8.
Mengingkari nabi muhammad sebagao nabi dan rasul terakhir
9.
Mengubah pokok pokok ibadah yang telah
ditetapkan syari’ah
10.
Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar