Minggu, 13 Januari 2013

EVERLASTING LOVE OF HABIBIE AND AINUN – PART 2


Dan sudah tiga bulan juga Rudy telah menjalani hubungan dengan Ainun. Sesekali dia datang ke rumah Ainun dan berdiskusi dengan ayah Ainun yang juga dosen. Dia juga kadang menjemput Ainun yang saat itu tengah bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Bahkan mereka pernah melewati malam dengan menggunakan becak yang joknya ditutp padahal tidak hujan. Pada saat tiga bulan itu, Rudy juga telah memantapkan hati dan pada suatu malam dia pun melamar Ainun. Mengajaknya menikah dan tinggal bersamanya di Jerman. Tepat pada tanggal 10 Mei 1962 mereka menikah menggunakan adat jawa yang sangat kental dengan suasan Islam. Dia mengajak Ainun untuk membangun suatu rumah tangga yang mandiri, sakinah, mawaddah, dan warokhmah tanpa campur tangan dari kedua keluarga besar. Sebelum kembali ke Jerman, Rudy juga mengajak Ainun untuk ziarah ke makam ayahnya dan berbulan madu ke tiga kota.
Di sini, saya sangat salut terhadap cinta tulus yang mereka tunjukkan. Dimana Ainun rela meninggalkan karirnya sebagai dokter yang sebenarnya sangat berpeluang untuk berkembang—secara dia adalah salah satu dokter berbakat—di Indonesia, hidup merantau berdua bersama Rudy di negeri orang dengan biaya hidup yang sangat terbatas. Mereka benar-benar membangun semuanya dari nol. Rudy hanya mengandalkan gajinya sebagai asisten professor di tempatnya bersekolah S3. Suatu hari Ainun sempat putus asa dan ingin kembali ke Indonesia, namun Rudy memberikan semangat padanya untuk tidak menyerah. Ainun pun memberikan semangat pada Rudy yang saat itu tengah bekerja di sebuah perusahaan kereta api Jerman setelah lulus dari studi S3 nya. Rudy yang saat itu hampir menyerah karena hitungan rancangan gerbong kereta apinya salah, langsung memiliki semangat tinggi begitu Ainun menenangkannya. Mereka juga mampu membuktikan bahwa tak semua kacang itu lupa akan kulitnya begitu pun Rudy. Rudy bahkan menawarkan dirinya untuk mengabdi di Indonesia, di negerinya sendiri, meski sempat mengalami kesulitan namun akhirnya dia dapat juga kembali.
Sekali lagi mereka membuktikan bahwa kekuatan cinta mampu menjaga setiap pasangannya dari godaan harta dan tahta. Di sini saya merasa bahwa Pak Habibie adalah pendengar yang baik. Dia memperhatikan betul kata-kata istrinya untuk berhati-hati saat berada pada posisi yang strategis di negeri ini karena bisa saja godaan harta dan tahta menghampirinya dengan begitu mudah. Mereka tidak pernah berpikir untuk selingkuh. Namun mereka selalu berusaha untuk menjaga bibit cinta yang telah dikaruniakan oleh Allah. Pak Habibie pun bahkan pernah berjanji untuk membuatkan truk terbang untuk Ainun. Dan karena janji itu pun dia mampu menyelesaikan pesawat gatotkaca yang dirancang sendiri ole hank negeri melalui IPTN (Industri Pesawat Terbang Nasional).
Kekuatan cinta mereka kembali diuji ketika Ainun harus terbaring lemah di Rumah Sakit akibat terserang kanker ovarium stadium 4. Hingga akhirnya Ainun harus berpisah dari raganya. Satu lagi yang saya salutkan adalah, di saat kebanyakan pria menikah setelah istrinya meninggal, namun tidak dengan pak Habibie. Justru dia merasa bahwa ibu Ainun masih tetap hadir di hadapannya dengan cara memejamkan matanya sejenak. Benar-benar the true everlasting love. Ini merupakan salah satu nilai kehidupan yang harusnya bisa kita petik sebagai pelajaran yang berharga dalam menjaga cinta kita.


Artikel Terkait:

1 komentar:

  1. Lagi rame dan angat-angatnya film ini Sobat,..
    Terimakasih sharenya.

    Sukses selalu

    BalasHapus