Senin, 23 September 2013

Kondisi Keluarga Modern

Kondisi Keluarga modern mempunyai ciri utama kemajuan dan perkembangan di bidang pendidikan, ekonomi dan pergaulan. Kebanyakan keluarga modern berada di kota-kota besar. Mungkin juga ada keluarga modern tinggal di pedesaan, akan tetapi jarang berinteraksi dengan masyarakat pedesaan (=sombong). Kelengkapan alat transportasi dan komunikasi memungkinkan mereka cepat berinteraksi di kota yaitudengan keluarga lainnya, dan banyak hal yang terjadi keluarga modern yang bukan dari keturunanya dan karena sama-sama modernnya dianggap famili besarnya.

Pendidikan pada keluarga modern biasanya menentukan perilaku seseorang. Orang yang berpendidikan lumayan baik akan tampak pada sikap, ucapan dan pergaulannya. Demikian pula masyarakat yang berpendidikan rendah biasanya sikap, ucapan dan perbuatannya hanya sesuai dengan kemampuan pendidikannya. pada umumnya pada keluarga modern dengan barometer pendidikannya lumayan, maka pergaulannya agak elit dan luas. Karena pergaulan ini banyak peluang yang dapat dimanfaatkan asal kreatif dan produktif. Terutama di bidang ekonomi dan pekerjaan.

Masyarakat pedesaan yang berpendidikan rendah yang pada dasawarsa tahun ini dan mungkin tahun-tahun mendatang berurbanisasi ke kota-kota yang bertujuan mencari penghasilan yang lebih memadai. Di desa mereka beranggapan tidak ada pekerjaan yang layak dan tersedia kecuali bertani (kalau semua ke kota, mencari penghasilan seperti di desa Jembayat Margasari Kabupaten Tegal yang pemuda-pemudinya pada setiap tahunnya melakukan urbanisasi), sedangkan di desa tersebut yang hanya sebagai bercocok tanam sebagai petani.

Berhubunga tidak berpendidikan (hanya SMA) dan tidak mempunyai pengalaman kerja, maka urbanlah mereka dan datang ke kota misalnya Jakarta sebagai kaum pendatang (=yang tentu menyesakkan ibukota misalnya). Banyak dari mereka mempunyai pekerjaan yang layak misalnya menjadi pedagang asongan, loper koran, pedagang minyak, pedagang sayuran, sopir angkutan kota, membuka bengkel, menjadi pekerja bangunan, bengkel las mobil, pembuat sol sepatu, sabuk dan lain sebagainya. Tetapi ada pula yang mempunyai hobi yang bertentangan dengan Agama dan etika atau hukum negara (contohnya=pembaca tau sendirilah)

Dari gambaran di atas bahwa, keluarga modern dengan keluarga yang non-modern mempunyai ciri-ciri yang signifikan seperti: cinta materi, cenderung pada kebebasan, lemah bidang agama, sebagiam mereka banyak yang terjerumus pada narkoba, alkohol, pergaulan bebas. Ciri-ciri tersebut sangat bertentangan dengan kemoderenan yang sebenarnya. Yaitu kreatif, produktif, cinta bangsa sendiri, suka membantu orang lain. 

Kesimpulan yang ada bahwa modern dilihat dari segi intelektual dan keimanan. Dalam bahasa agama Islam disebut Fikir dan Zikir. Artinya ada semacam keseimbangan antara kemajuan intelektual dan harga, dengan keimanan dan ketaqwaan. Makin maju intelektual dan harta makin cinta bangsa dengan cara berkorban untuk rakyat yang kurang beruntung.

@Masboy


Artikel Terkait:

1 komentar: