Ketika aku duduk di bangku tsnawiyah
hobiku berpidato atau bisa juga disebut berceramah, jelasnya bicara di depan
umum.
Aku belem begitu mengerti tentang
remaja karena umurku baru berusia dua belas tahun, yang memebuatkan teks pidato
untuk aku pasti ayah ku yang hebat.
Ayah selalu membuat teks yang
berhubungan denga masalah remaja padahal aku belum begitu ngerti maksud dari
teks yang ayah buatkan.
Contoh teks yang ayah buatkan untukku
seperti masalah puber remaja dalama teks ayah bilang “ hati-hati dengan
laki-laki manis dibibir padahal pahit di hatinya” Aku ucapakan kata-kata ini
pada pidatoku yang peragannya mencontoh ayah berpidato padahal waktu itu aku
belium begitu mengerti apa maksud dari kata-kata yang saya ucapkan.
Teks yang lainnya ayah membuatkan
lagi\untukku lagi lagi masalah remaja, Homar dan judi adalah perbuatan syaiton,
aku juga belum mengerti waktu itu apa maksudnya, yang aku pikirkan bagaimana bisa
menalar teks pidato dengan lancar dan memperagakannya seperti yang ayah contohkan.
Satu lagi yang ayah tuliskan tekss
untuk ku, Kutipan dari sbeuah hadis, “ janganlah mendekati jina itu adalah
perbuatan keji, dalam membawakan teks inipun akau belum begitu tahu apa itu
jina.
Namun seiringnya bertambah remaja
usiaku dan sampailah aku pada masa puberitas dimana ayah pula membikinkan teks
untuk ku “ mengasuh anak remaja bagai memegang sabun mandi, terlalu longgar
maka akan jatuh dan terlalu kencang juga akan mental”.
Di masa puber ku barulah akau
menyadari karena umurku sudah remaja dan tingkat sekolah ku juga menambah
wawasan dan pengetahuan pada akal pikiranku, ternyata kalau aku mau berbuat
apa-apa aku ingat akan pidatoku yang sering aku ucapkan.
Ayah menasehatiku dengan ucapanku
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar