Sabtu, 01 Juni 2013

Ayah Yang Hebat


Ketika aku duduk di bangku tsnawiyah hobiku berpidato atau bisa juga disebut berceramah, jelasnya bicara di depan umum.

Aku belem begitu mengerti tentang remaja karena umurku baru berusia dua belas tahun, yang memebuatkan teks pidato untuk aku pasti ayah ku yang hebat.

Ayah selalu membuat teks yang berhubungan denga masalah remaja padahal aku belum begitu ngerti maksud dari teks  yang ayah buatkan.

Contoh teks yang ayah buatkan untukku seperti masalah puber remaja dalama teks ayah bilang “ hati-hati dengan laki-laki manis dibibir padahal pahit di hatinya” Aku ucapakan kata-kata ini pada pidatoku yang peragannya mencontoh ayah berpidato padahal waktu itu aku belium begitu mengerti apa maksud dari kata-kata yang saya ucapkan.

Teks yang lainnya ayah membuatkan lagi\untukku lagi lagi masalah remaja, Homar dan judi adalah perbuatan syaiton, aku juga belum mengerti waktu itu apa maksudnya, yang aku pikirkan bagaimana bisa menalar teks pidato dengan lancar dan memperagakannya seperti yang ayah contohkan.

Satu lagi yang ayah tuliskan tekss untuk ku, Kutipan dari sbeuah hadis, “ janganlah mendekati jina itu adalah perbuatan keji, dalam membawakan teks inipun akau belum begitu tahu apa itu jina.

Namun seiringnya bertambah remaja usiaku dan sampailah aku pada masa puberitas dimana ayah pula membikinkan teks untuk ku “ mengasuh anak remaja bagai memegang sabun mandi, terlalu longgar maka akan jatuh dan terlalu kencang juga akan mental”.

Di masa puber ku barulah akau menyadari karena umurku sudah remaja dan tingkat sekolah ku juga menambah wawasan dan pengetahuan pada akal pikiranku, ternyata kalau aku mau berbuat apa-apa aku ingat akan pidatoku yang sering aku ucapkan.

Ayah menasehatiku dengan ucapanku sendiri.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar