Kamis, 28 Februari 2013

TAHTA TEBAL NOMINAL



TAHTA TEBAL NOMINAL



Bumi basah saat langit menitikkan air mata

Menangguhkan sejenak burung burung gereja dipagi hari

Tak ayal hanya belenggu tertata rapi diantara besi pagi

Mengharap adanya hidup yang memaknai hari

Atas sebuah hukum ilahi yang dijalani seorang diri

Menunggu hati yang menjatuhi tentang apa yang terjadi

Dibawah tahta yang tersusun oleh angka angka jati diri

Kemilaunya laksana berlian yang terbayar mahal

Oleh setiap tangan tebal nominal

Atau keterpurukan tangan hampa yang terbelenggu kebebasannya

Lantas kucoba berdiri diantara tahta-tahta yang kejam

Saat air tak lagi menjadi air

Saat api pun tak lagi menjadi api

Saat cobaan tak lagi berpayung duka

Tetapi senyuman kelimang harta para manusia berbaju sama

Sunguh ini singgasana yang silau

Yang mahkotanya dari jeruji besi

Tahtanya dari tebal rupiah

Kilaunya datang dari mimpi pemberian Ilahi

Hmm ..

Inikah tempat yang kusingahi

Penuh palsu hati nurani





Iwang Nirwana


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar