Selasa, 10 September 2013

Cara Menulis sebagai Diri Sendiri

Mengapa banyak penulis yang begitu bersemangat pada awal akan menulis, lalu loyo dipertengahan jalan? Salah satu penyebabnya, mereka menjadikan menulis sebagai aktivitas berat ibarat kerja romusha yang harus selesai tepat waktu. Anda mustahil menulis hingga karya Anda tuntas jika Anda tidak menikmati prosesnya. Bayangkan saja, untuk menyelesaikan tulisan hingga puluhan atau ratusan page yang berisikan ribuan kata, butuh waktu menulis dalam panjang. Jelas Anda harus memiliki passion ketika menulis.
Oleh sebab itu Anda harus menjadikan menulis sebagai aktivitas menyenangkan. Tentu bagaimana caranya?

Ekpsresi Diri
Sederhana, Anda harus menjadikan menulis sebagai aktivitas untuk mengekspresikan diri. Ini berbeda jika Anda harus menulis dengan cara yang bukan diri Anda.
“Saya ingin menulis seperti Komarudin Tasdik, misalnya.
Tentu tidak ada salahnya. Namun ketika Anda menulis dengan cara yang bukan diri Anda, maka akan menghambat energy kreatif diri Anda yang berakhir pada kelelahan psikologis, ditandai dengan kemandekan ide, malas ditengah jalan dan sebagainya.
Lalu bagaimana agar Anda menikmati proses penulisan dan kelelahan psikologis?
Sebelum saya menjelaskan, saya coba mengajukan pertanyaan sederhana. Apakah Anda bisa membedakan teman-teman Anda berdasarkan cara mereka berbicara?
Tentu jawabannya saya yakin, ya. Mungin ada rekan yang memilih menggunakan bahasa yang tidak to the point ketika menjelaskan sesuatu. Namun ada juga yang lebih blak-blakan.
Pilihan kata yang mereka gunakan juga berbeda-beda. Anda yang suka menggunakan kata “aku”, “saya”, “kita” untuk menunjukkan dirinya, dan sebagainya. Dan Anda bisa menilai kepribadiannya berdasarkan cara mereka berbicara dan menggunakan bahasa.
Artinya cara kita berbicara sesungguhnya mencerminkan karakter kepribadian kita.
Lalu apa kaitannya dengan menulis?
Jelas ada. Agar Anda bisa mengekspresikan diri melalui tulisan, menulislah dengan bahasa yang dekat dengan bahasa tutur Anda. Karena cara Anda berbicara sesungguhnya mencerminkan siapa diri Anda, karakter Anda.

Bagikan Diri Anda
Selain menulis dengan bahasa yang dekat dengan bahasa tutur Anda, agar Anda merasakan kesenangan ketika menulis. Lakukanlah itu ibarat seorang anak kecil yang mencoret-coret dinding yang ia tidak pernah memikirkan apakah Ibunya akan marah, atau pekerjaannya itu tidak menyenangkan orang lain. Apa yang ada dipikirannya bagaimana mengekspresikan diri melalui goresan-goresan di dinding.
So, lakukan yang sama ketika Anda menulis. Tulislah apa yang Anda anggap benar, yang mewakili pikiran, persepsi, ingatan Anda, dengan cara yang Anda anggap menyenangkan. Lakukankah itu secara terus menerus. Tidak perlu pusingkan apakah tulisan itu menarik atau tidak.
Setelah Anda menikmati proses menulis, dijamin akan lebih mudah bagi Anda menyusun sebuah karya. Daripada Anda bercita-cita membuat sebuah karya yang maestro namun Anda belum menikmati proses pembuatannya.





Artikel Terkait:

2 komentar: