Mengapa banyak
penulis yang begitu bersemangat pada awal akan menulis, lalu loyo dipertengahan
jalan? Salah satu penyebabnya, mereka
menjadikan menulis sebagai aktivitas berat ibarat kerja romusha yang harus
selesai tepat waktu. Anda mustahil menulis hingga karya Anda tuntas jika Anda
tidak menikmati prosesnya. Bayangkan saja, untuk menyelesaikan tulisan hingga puluhan
atau ratusan page yang berisikan
ribuan kata, butuh waktu menulis dalam panjang. Jelas Anda harus memiliki
passion ketika menulis.
Oleh sebab itu Anda
harus menjadikan menulis sebagai aktivitas menyenangkan. Tentu bagaimana
caranya?
Ekpsresi Diri
Sederhana, Anda
harus menjadikan menulis sebagai aktivitas untuk mengekspresikan diri. Ini
berbeda jika Anda harus menulis dengan cara yang bukan diri Anda.
“Saya ingin menulis
seperti Komarudin Tasdik, misalnya.
Tentu tidak ada
salahnya. Namun ketika Anda menulis dengan cara yang bukan diri Anda, maka akan
menghambat energy kreatif diri Anda yang berakhir pada kelelahan psikologis,
ditandai dengan kemandekan ide, malas ditengah jalan dan sebagainya.
Lalu bagaimana agar
Anda menikmati proses penulisan dan kelelahan psikologis?
Sebelum saya
menjelaskan, saya coba mengajukan pertanyaan sederhana. Apakah Anda bisa
membedakan teman-teman Anda berdasarkan cara mereka berbicara?
Tentu jawabannya
saya yakin, ya. Mungin ada rekan yang memilih menggunakan bahasa yang tidak to the point ketika menjelaskan sesuatu.
Namun ada juga yang lebih blak-blakan.
Pilihan kata yang
mereka gunakan juga berbeda-beda. Anda yang suka menggunakan kata “aku”,
“saya”, “kita” untuk menunjukkan dirinya, dan sebagainya. Dan Anda bisa menilai
kepribadiannya berdasarkan cara mereka berbicara dan menggunakan bahasa.
Artinya cara kita
berbicara sesungguhnya mencerminkan karakter kepribadian kita.
Lalu apa kaitannya
dengan menulis?
Jelas ada. Agar
Anda bisa mengekspresikan diri melalui tulisan, menulislah dengan bahasa yang
dekat dengan bahasa tutur Anda. Karena cara Anda berbicara sesungguhnya
mencerminkan siapa diri Anda, karakter Anda.
Bagikan Diri Anda
Selain menulis
dengan bahasa yang dekat dengan bahasa tutur Anda, agar Anda merasakan
kesenangan ketika menulis. Lakukanlah itu ibarat seorang anak kecil yang
mencoret-coret dinding yang ia tidak pernah memikirkan apakah Ibunya akan
marah, atau pekerjaannya itu tidak menyenangkan orang lain. Apa yang ada
dipikirannya bagaimana mengekspresikan diri melalui goresan-goresan di dinding.
So, lakukan yang
sama ketika Anda menulis. Tulislah apa yang Anda anggap benar, yang mewakili
pikiran, persepsi, ingatan Anda, dengan cara yang Anda anggap menyenangkan.
Lakukankah itu secara terus menerus. Tidak perlu pusingkan apakah tulisan itu
menarik atau tidak.
Setelah Anda
menikmati proses menulis, dijamin akan lebih mudah bagi Anda menyusun sebuah
karya. Daripada Anda bercita-cita membuat sebuah karya yang maestro namun Anda
belum menikmati proses pembuatannya.
subhanallaahh...mkasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus