Paham
Belum adanya semangat menuntut ilmu agama lebih tinggi atau mungkin karena mersa sudah cukup dengan ilmu yang dimiliki kadang masyarakat awam di kampong kami banya yang merasa heran kalau ada muslim lain yang melakukan kegiatan agamanya berbeda dengan dirirnya.
Bahkan ada yang mencibir dengan cara muslim lain beribadah, kadang juga tidak mau kenala bahkan saling hujat tiada habisnya, dengan merasa dirinya yang paling benar dan orang lain yang salah.
Yang mengherankan mengapa kita dengan non muslim harus salaing menghargai baik ibadah ataupun berpendapat namaun mengapa dengan sesame muslim hanya karena beda pendapat, Kita begitu keras menentang.
Kita harus selalu ingat bahwa kebenaran hakekatnya hanyalah milik Allah, tidsk ada yang tahu pasti siapa yang benar dan sipa yang salah, kita hanya diwajibkan sesuai yang dicntohkan oleh Rosulullah Saw, adapau yang berhubungan dengn paham maka kita sebagai manusia yang dibei akal dipersilahkan berpikir mana yang sesuai dengan akal kita, mana paham yang di mengerti oleh akak kita wong para imama yang lima diantranya tidak berantem malah imam malaiki dan imam safi’I hubungan guru dengan murid, beliau saling menghargai.
Mulailah kita belaja menyikapi diri dengan semangat memperbaiki diri, dan bukan banyak mneilai orang lain, ilmu yang kita dapat aturan Qur`an yang kita tahu bukan untuk menghukumi orang lain tapi untuk membina diri kita agar bias mentaati apa yang terisrat dan tersurat di dalam Al-Qur`an.
Jangan merasa risau dengan urusan fikih wong yang tercantum didalam Qur`an saja kita belum bias melaksanaankanny seara maksimal dan continue.
Jaglah kerunkunan hidup brmasyarakat baik seagama ataupu beda agama baik sepahan ataupun tidak sepaham, kita harus bis sama-sama menciptakan kharmonisan hadup bermasyarakat.
Tata tengtrem kerta raharja loh jinawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar