Sabtu, 16 Februari 2013

Ayah


Ayah
Nama itu, takkan ku lupakan
walau nafas ini telah usai
dirinya, sosok yang ku banggakan.
Kadang ku lupa tuk berpijak,
ku tak dapat menoleh kebelakang
ayah ku, membimbingku.

Pengalaman mu
adalah buku favorit ku.
Kau berjuang untuk ku
walau kaki tua mu di atas
dan kepala mu di bawah,
tak menyurutkan semangat mu.

Kau,
manusia terhebat di jantung ku.
Kau,
ayah ku.

(Muhammad Faurier Bestari, 2013)



Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar