Jumat, 15 Februari 2013

Ayah


Nama itu, takkan ku lupakan.

Walau nafas ini telah usai

dirinya, sosok yang ku banggakan.

Kadang ku lupa tuk berpijak,

ku tak dapat menoleh kebelakang

ayah ku, membimbingku.

Pengalaman mu

adalah buku favorit ku.

Kau berjuang untuk ku.

Walau kaki tua mu di atas

dan kepala mu di bawah,

tak menyurutkan semangat mu.

Kau,

manusia terhebat di jantung ku.

Kau,

ayah ku..

(Muhammad Faurier Bestari, 2013)


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar