Nama itu, takkan ku lupakan.
Walau nafas ini telah usai
dirinya, sosok yang ku banggakan.
Kadang ku lupa tuk berpijak,
ku tak dapat menoleh kebelakang
ayah ku, membimbingku.
Pengalaman mu
adalah buku favorit ku.
Kau berjuang untuk ku.
Walau kaki tua mu di atas
dan kepala mu di bawah,
tak menyurutkan semangat mu.
Kau,
manusia terhebat di jantung ku.
Kau,
ayah ku..
(Muhammad Faurier Bestari, 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar