Raja siang tampak cerah
memastikan hari laksana bara yang siap
mamanggang kulit
kumpulan awan dingin pun mengejar
Menyebar dipenjuru langit tuk
hangatkan diri
Namun
Petikan gitar dan gemerincing masih
dimainkan oleh mereka
Tak kenal lelah menyanyikan lagu
kehidupan
Mengais rejeki tuk sesuap nasi
Tatapan melas tampak
diwajah mereka
Namun Serpihan duka
tertutupi oleh kepingan koin
Keceriaan mereka ada
dipingir jalan
Keseriusan mereka
bukan disekolah
tapi di jalanan,
trotoar, lampu merah, bis kota
Guru mereka adalah
pengalaman hidup
Entah mampukah
mereka memfilter debu kehidupan
Mendulang emas
diantara debu dan pasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar